IDENTITAS
NIM
: 0705163068
Prodi/Sem
: FISIKA/II
Fakultas
: Sains Dan Teknologi
Perguruan
Tinggi : Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU)
Dosen
Pengampu : Dr. Ja’far, MA.
Mata Kuliah
: Akhlak Tasawuf
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
1. IDENTITAS BUKU
- Judul buku : Akhlak Taswuf
- Penulis : Dr. H.Miswar, MA
- Penerbit : Perdana publishing
- Kota Terbit : Medan
- Tahun Terbit : 2016
- Jumlah Halman : 211 Hlmn.
- Cetakan : 2
- ISBN : 978-602-8935-98-2
2. ISI
- KEPENGARANGAN
- SINOPSIS/ULASAN
Pengertian Akhlak
Pengertian Akhlak
Secara bahasa kata akhlak diambil dari kosakata bahasa
Arab. Kata akhlak merupakan isim mashdar (bentuk infinitive) dari kata
akhlaqa, yukhliqu, yang berarti al-thabi’at (tabiat), al-‘adat
(kebiasaan), al-maru’ah (peradaban baik), atau al-din (agama).
Secara istilah, terdapat beberapa pendapat ulama’ mengenai
pengertian akhlak yang dapat kita ketahui bahwa perbuatan yang
dikategorikan sebagai akhlak yang baik itu haruslah memenuhi kriteria
perulangan (kontinuitas) sehingga seseorang yang hanya melakukan
perbaikan sekali waktu saja tidak lantas dikatakan telah berakhlak baik.
Selain itu, akhlak yang baik harus dilakukan tanpa ada paksaan. Menurut
Abudin Nata, ada 5 ciri-ciri yang dikandung dari sebuah pengertian
akhlak yang didefinisikan oleh para ulama’ adalah:
1) Akhlak merupakan perbuatan yang tertanam di dalam jiwa seseorang secara kuat.
2) Akhlak tersebut dilakukan secara mudah tanpa memerlukan pemikiran.
3) Akhlak dilakukan tanpa paksaan atau tekanan dari luar diri seseorang.
4) Akhlak tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5) Akhlak juga dilakukan karena ikhlas semata-mata mengharapkan ridha Allah dan bukan pujian manusia.
2) Akhlak tersebut dilakukan secara mudah tanpa memerlukan pemikiran.
3) Akhlak dilakukan tanpa paksaan atau tekanan dari luar diri seseorang.
4) Akhlak tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh.
5) Akhlak juga dilakukan karena ikhlas semata-mata mengharapkan ridha Allah dan bukan pujian manusia.
B. Ruang Lingkup Akhlak
1) Akhlak terhadap Khaliq (Pencipta)
Sikap yang ditujukan oleh manusia kepada pencipta alam semesta termasuk dirinya sendiri yang dimanifestasikan dalam bentuk kepatuhan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi laranganya.
Sikap yang ditujukan oleh manusia kepada pencipta alam semesta termasuk dirinya sendiri yang dimanifestasikan dalam bentuk kepatuhan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi laranganya.
2) Akhlak terhadap Makhluk
Akhlak terhadap Allah sebagai Pencipta tidak bisa dipisahkan dari akhlak manusia kepada makhluk lain terutama kepada sesama manusia. Dalam konteks hubungan sebagai sesama muslim, maka Rasulullah mengumpamakan bahwa hubungan tersebut sebagai sebuah anggota tubuh yang terkait dan merasakan penderitaan jika salah satu organ tubuh tersebut mengakami sakit. Akhlak terhadap sesama manusia juga harus ditunjukan kepada orang yang bukan Islam di mana mereka ini tetap dipandang sebagai makhluk Allah yang harus disayangi.
Akhlak terhadap Allah sebagai Pencipta tidak bisa dipisahkan dari akhlak manusia kepada makhluk lain terutama kepada sesama manusia. Dalam konteks hubungan sebagai sesama muslim, maka Rasulullah mengumpamakan bahwa hubungan tersebut sebagai sebuah anggota tubuh yang terkait dan merasakan penderitaan jika salah satu organ tubuh tersebut mengakami sakit. Akhlak terhadap sesama manusia juga harus ditunjukan kepada orang yang bukan Islam di mana mereka ini tetap dipandang sebagai makhluk Allah yang harus disayangi.
C. Akhlak Kepada Lingkungan
Allah menciptakan lingkungan dimuka bumi ini diperuntukan untuk kepentingan semua manusia dalam rangka memudahkan dirinya dalam beribadah kepada Allah.
Allah menciptakan lingkungan dimuka bumi ini diperuntukan untuk kepentingan semua manusia dalam rangka memudahkan dirinya dalam beribadah kepada Allah.
Di surat al-Qashash ayat 77 Allah memberikan peringatan
kepada manusia untuk tidak melakukan kerusakan di muka bumi karena dia
tidak menyukainya. Lingkungan harus dijaga dengan sebaik-baiknya oleh
manusia. Pemanfaatan lingkungan tanpa memerhatikan unsur pelestariannya
justru akan menyusahkan manusia itu sendiri. Akhlak terhadap lingkungan
harus dilakukan demi kemaslahatan manusia sendiri.
D. Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral
Menurut Abudin Nata, perbedaan antara akhlak, etika dan moral adalah jika akhlak merupakan perbuatan yang tertanam di dalam jiwa seseorang secara kuat sehingga menjadi bagian dari pribadinya.
Menurut Abudin Nata, perbedaan antara akhlak, etika dan moral adalah jika akhlak merupakan perbuatan yang tertanam di dalam jiwa seseorang secara kuat sehingga menjadi bagian dari pribadinya.
Etika itu membahas perbuatan manusia namun bersumber pada
akal pikiran dan filsafat, moral merupakan sebuah ukuran baik dan buruk
yang diakui oleh sebuah komunitas masyarakat atau kelompok tertentu yang
menyepakatinya baik didasarkan pada agama maupun tidak.
Menurut Sholihin, perbedaan antara moral dan etika adalah
jika moral atau moralitas digunakan untuk perbuatan yang sedang dinilai
sedangkan etika digunakan untuk pengkajian sistem yang ada.
Tolak ukur moral adalah norma-norma yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat, sedangkan tolak ukur etika adalah pikiran atau
rasio pikiran manusia. Dengan demikain, etika lebih berada pada tataran
konsep dan bersifat pemikiran filosofis.
- KEUNGGULAN BUKU
- KEUNGGULAN BUKU
Buku akhlak tasawuf ini berisi dasar-dasar agar menjadi seorang sufi.
- KELEMAHAN BUKU
Di dalam buku Akhlak Tasawuf memiliki kelemahan yitu, bahwa
dalam pengetikannya ada kata-kata atau kalimat yang salah dan di
ulang-ulang lagi sehingga menyebabkan Mahasiswa kurang memahami dari isi
buku Akhalak Tasawuf karya Dr. H. Miswar, MA. Ini. Dan ada pembahasan
yang kurang memahami dan tidak diberi arti atau footnote tambahan
keterangan tentang pembahsan di massing-masing bab. Antar lain akan saya
sebutkan kelemahan pada nomor-nomor Akhlak Tasawuf karya Dr. H.Miswar,
MA. Sebagi berikut:
a. pada halaman 8 ada kata massif yang sepertinya yang dimaksud adalah passif.
b. Pada halaman selanjutnya yaitu 9, yaitu penulis
menemukan ada kata filsat dan kata itu-itu di ketik ulang padahal itu
tidak perlu dan membuat bingung mahasiswa yang membaca buku
c. Pada halaman 57 juga penulis menemukan ada kata
ahli ahli yang tidak diberi kata penghubung apa itu kata ulang atau
kebanyakan pengetikan kelalaian dari si Penulis.
d. Pada halaman 71 disebutkan bahwa ada kata pantheisme, hermenetisme yang tidak ada keterangan dari maksud tersebut.
e. Pada halaman 75 parangraf pertama terlihat jelas
salah dan kurang ketelitian dari si Penulis ada kata al-tabubah yang
seharusnya al-taubah.
PENUTUP
- AJAKAN KEPADA KONSUMEN
Pada setiap penulisan buku itu memang tidak luput drai
adanya kelebihan dan kekurangan isi buku. Tidak ada manusia yang
sempurna. Ya kesempurnaan hanya milik Allah dan manusia tidak luput dari
rasa lupa dan salah. Buku Akhlak Tasawuf ini yang ditulis oleh Dr. H.
Miswar, MA. Patut untuk dibeli dan dibaca. Walaupun buku ini hanya
disampaikan kepada mahasiswa semester 2 dan sebagai syarat kelulusan
mata kuliah Tasawuf yang diberikan oleh Dosen. Namun, tidak dipungkiri
juga untuk masyarakat awam untuk memebeli dan mebaca buku ini, sebagai
landasan atau dasar dalam mendalami ilmu Tasawuf agar mengetahui sufi
yang sebenarnya.
- IDENTITAS PENULIS
1.Miswar, lahir di desa Hutanamale Kabupaten Mandailing
Natal pada tanggal 7 Mei 1965. Anak ke-4 dari 9 bersaudara, dari
pasangan Abidin Rangkuti dan Almh. Habibah Nasution. Menyelesaikan
pendidikan dasar di SD negeri 2 desa hutanamale pada tahun 1979,sekolah
menengah pertama di SMP negeri naga pada tahun 1985 .Pada tahun
1991,menyelesaikan pendidikan Strata-1 pada jurusan pendidikan Agama
Islam IAIN SU Medan.
Pada tahun 2009,melanjutkan studi strata-2 di jurusan pendidikan agama islam di Pps IAIN SU Medan dan memperoleh galae of art (MA) pada Bulan nopember 2012.
Pada tahun 2009,melanjutkan studi strata-2 di jurusan pendidikan agama islam di Pps IAIN SU Medan dan memperoleh galae of art (MA) pada Bulan nopember 2012.
2.Pangulu Nasution, lahir di desa Tanjung barinhan kecamatan huristak kabupaten tapanuli Selatan pada tanggal 16 juli 1973.
Menyelesaian pendidikan Dasar di SD Negeri Tanjung jaringan pada tahun 1985 ,kemudian melanjutkan pendidikan tingkat SLTP dan SLTA pesantren musthafawiyah purba baru. Melanjutkan pendidikan strata-1 jurusan studi islam di universitas Al-Azhar kairo Mesir, tamat tahun 1998 dengan gelar Lc. Kemudian melanjutkan pendidikan strata-2 jurusan bahasa arab dan studi islam di universitas om duan Sudan dan tamat pada tahun 2004 dengan gelar MA.
Menyelesaian pendidikan Dasar di SD Negeri Tanjung jaringan pada tahun 1985 ,kemudian melanjutkan pendidikan tingkat SLTP dan SLTA pesantren musthafawiyah purba baru. Melanjutkan pendidikan strata-1 jurusan studi islam di universitas Al-Azhar kairo Mesir, tamat tahun 1998 dengan gelar Lc. Kemudian melanjutkan pendidikan strata-2 jurusan bahasa arab dan studi islam di universitas om duan Sudan dan tamat pada tahun 2004 dengan gelar MA.
3.Rahmat hidayat, lahir di Medan pada tanggal 26 februari
1982. Starata-1jurusan pendidikan agama islam melanjutkan pendidikan
agama islam fakultas tarbiyah iain Sumatera Utara, kemudian melanjutkan
pendidikan Strata-2 prodi pendidikan islam di pascasarjana iain su.
4.Ramdhan lubis, lahir di Binjai pada tanggal 17 agustus
1982, starata-1 jurusan pendidikan bahasa arab fakultas tarbiyah iain
su. Strata-2 prodi pendidkan islam di pascasarjana iain su 2002 gelar
M. Ag.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar